Perbandingan Predikat TKA Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris

Grafik di atas menunjukkan kontras yang signifikan antara penguasaan bahasa dan eksakta:
| Predikat | Bahasa Indonesia | Matematika | Bahasa Inggris |
| Istimewa | 119 | 4 | 18 |
| Baik | 104 | 36 | 36 |
| Memadai (Cakap) | 20 | 110 | 110 |
| Kurang | 2 | 95 | 81 |
Pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, di mana gabungan predikat Istimewa dan Baik mencakup 91% dari total peserta. Sebanyak 119 siswa berhasil meraih predikat Istimewa dengan rentang nilai di atas 60.00, yang dipuncaki oleh Medina Putri Nur Arasy dengan skor 88,88 dan Ahmad Sulaeman dengan skor 85,45. Sementara itu, kategori Memadai atau Cakap hanya diisi oleh 20 siswa dengan rentang nilai antara 35 hingga 44, seperti yang diraih oleh Muhamad Ilyas dengan skor 42,78. Keberhasilan literasi ini semakin terlihat kontras dengan kategori Kurang yang hanya berjumlah 2 siswa.
Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025 di SMA Negeri 1 Warungkondang menunjukkan tantangan besar pada mata pelajaran Matematika, di mana hanya 4 siswa atau sekitar 1,6% yang mampu meraih predikat Istimewa, yaitu Taufik Hidayat (45,94), Rheifa Asri Isfari (46,55), M. Fahri Hamzah (60,94), dan Muhammad Adriana Agustin (38,33). Capaian ini didominasi oleh kategori Memadai yang mencakup 110 siswa, mengindikasikan bahwa hampir separuh peserta didik baru menguasai pemahaman konsep dasar tanpa optimalisasi pada penerapan tingkat lanjut. Kondisi ini diperparah dengan tingginya tingkat kesulitan yang menyebabkan 95 siswa (38,8%) terperosok ke predikat Kurang, bahkan beberapa di antaranya mencatatkan nilai minimal sebesar 5,00. Jika dibandingkan dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mencatatkan 48,6% siswa berpredikat Istimewa, performa numerasi ini jauh lebih rendah sehingga memerlukan evaluasi mendalam terhadap metode pembelajaran di sekolah guna mengejar ketertinggalan kompetensi akademik tersebut.
Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) tahun 2025 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris di SMA Negeri 1 Warungkondang menunjukkan tantangan yang cukup signifikan, di mana kelompok terbesar berada pada kategori Memadai atau Cakap dengan total 110 siswa, mengindikasikan bahwa sebagian besar peserta didik baru memiliki kemampuan dasar dan belum mencapai level mahir. Tingkat kesulitan yang tinggi mengakibatkan sepertiga dari total peserta atau sebanyak 81 siswa mendapatkan predikat Kurang, dengan sebaran nilai yang banyak jatuh di bawah 20,00 bahkan menyentuh batas minimal 5,00 pada beberapa siswa seperti nomor urut 34, 45, 46, dan 60. Di sisi lain, kelompok unggul berpredikat Istimewa hanya berjumlah 18 siswa atau sekitar 7,3%, dengan capaian tertinggi diraih oleh Ahmad Sulaeman (No. 150) yang mencetak skor 60,24, disusul oleh Abi Rafdi Tanuwijaya (No. 100) dengan nilai 49,83 dan Ridwan Rustandi (No. 20) dengan nilai 39,57. Kondisi ini memperlihatkan kesenjangan prestasi yang sangat tajam jika dibandingkan dengan hasil Bahasa Indonesia yang mampu mencatatkan 48,6% siswa di predikat Istimewa, sehingga menjadi sinyal penting bagi sekolah untuk segera memperkuat strategi pembelajaran literasi bahasa asing.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Perbandingan Hasil TKA SMAWAR dengan Rata-rata Nasional
Secara umum, SMA Negeri 1 Warungkondang menunjukkan performa yang kompetitif, dengan nilai di banyak mata pelajaran utama melampaui rata-rata nasional. Mata Pelajaran SMAN 1 W
Hasil Survey Evaluasi Pembelajaran Semester 1 Tahun Pelajaran 2025/2026
"Mendengar Suara Masa Depan" Kepada Rekan-Rekan Guru yang Luar Biasa, Baru saja saya selesai membaca lembar demi lembar hasil survei evaluasi pembelajaran yang diisi oleh 173
Hasil Survei Kepuasan dan Persepsi Orang Tua/Wali Siswa SMAN 1 Warungkondang
Berikut adalah analisis hasil Survei Kepuasan dan Persepsi Orang Tua/Wali Siswa SMAN 1 Warungkondang berdasarkan data dari 219 responden: 1. Profil Responden Survei ini diikuti oleh
Hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) Tahun 2025
CIANJUR – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah merilis Daftar Kolektif Hasil Tes Kemampuan Akademik (DKHTKA) Tahun 2025 sebagai instrumen pemetaan capaian akade
Melangkah Bersama Menuju Pembelajaran yang Lebih Bermakna : Refleksi Rapor Pendidikan 2025
Tahun 2025 menghadirkan sebuah harapan baru bagi SMA Negeri 1 Warungkondang. Data Rapor Pendidikan menunjukkan bahwa kita berhasil menorehkan peningkatan yang membanggakan, terutama pad
JADWAL SUMATIF AKHIR SEMESTER 2025
SAS besok Pastikan perangkat HP sudah Siap :1. Terinstal aplikasi Examesmawar dan Keyboardnya2. Pastikan bisa Berfungsi dg baik3. Siapkan KUOTA yang mencukupi4. Resiko apabila mengHotsp
